Saturday, March 31, 2012

UPAYA MERAIH BONUS DAN HADIAH


Apakah Anda Siap Untuk Menerima Berbagai Bonus dan Hadiah?
Seorang pekerja dipanggil oleh bosnya pada waktu jam istirahat berlangsung. Waktu istirahat  itu seharusnya dimanfaatkan oleh si pekerja untuk relaksasi menghilangkan kepenatan. Namun malah dia mendapat tugas khusus dari sang bos yang harus dikerjakannya pada jam-jam istirahat itu. Demi kepatuhan dan ketaatan kepada bosnya, si pekerja tidak menolaknya. Jam kerja dia gunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan pokok, sedangkan waktu isitirahat dia isi dengan pekerjaan khusus atas permintaan bos.

Pada awal bulan si pekerja bersama teman-temannya sama-sama mendapat gaji bulanan. Namun si pekerja itu merasa heran, dia mendapatkan beberapa bonus dalam jumlah yang lebih dari memuaskan. Upah yang dia terima jauh dari jumlah yang biasa dia peroleh dan jauh dari jumlah upah yang diterima oleh teman-temannya.. Ternyata bos berbaik hati memberikan upah tambahan sebagai bonus atas pekerjaan yang dilakukan pada jam-jam istirahat itu.

Bagaimana kalau yang berjanji untuk memberikan bonus itu adalah Allah SWT, dengan syarat kita bersedia mengggunakan  sebagian jam tidur malam kita untuk beribadah shalat tahajud.
Allah berjanji dalam Al Qur'an Surat Al Isro ayat 29:

surah / surat : Al-Israa' Ayat : 79
wamina allayli fatahajjad bihi naafilatan laka 'asaa an yab'atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaan
79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
 Dengan melaksanakan shalat tahajud, anda akan mendapatkan sebuah posisi terpuji dari Allah SWT. Kriteria dari posisi terpuji itu sendiri adalah kriteria terpuji menurut Allah bukan menurut ukuran-ukuran kita yang selalu mengaitkannya dengan kenikmatan-kenikmatan dunia. Bukan, bukan itu. Betapa banyak orang kaya raya, tapi hartanya tidak membawanya kepada posisi terhormat. Banyak orang memiliki kedudukan tinggi lalu ia jatuh tersungkur ke lembah kenistaan akibat kedudukan yang diperolehnya. Jadi posisi terhormat itu adalah, jika kita mendapatkan nikmat, kita mampu menysukurinya,  jika kita mendapat amanah, kita bisa memeliharanya dan jika kita diberi ujian dan cobaan yang berupa musibah, kita mampu menyikapinya dengan kesabaran.
 
Dan Firman Allah pula:
surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 1
yaa ayyuhaa almuzzammilu
1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 2
qumi allayla illaa qaliilaan
2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari [1526], kecuali sedikit (daripadanya),

surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 3
nishfahu awi unqush minhu qaliilaan
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 4
aw zid 'alayhi warattili alqur-aana tartiilaan
4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 5
innaa sanulqii 'alayka qawlan tsaqiilaan
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
surah / surat : Al-Muzzammil Ayat : 6
inna naasyi-ata allayli hiya asyaddu wath-an wa-aqwamu qiilaan
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.

Hadiah lain yang akan diberikan ALlah kepada para pelaku shalat tahjud itu adalah akan memberikan kata-kata yang berbobot, kata-kata yang bertuah penuh makna kebaikan dan kearifan. Bagaimana perasaan  orang tua, apabila ucapan-ucapannya selalu dituruti oleh anak-anaknya. Bagaimana persasaan seoerang pemimpin kalau ucapan-ucapannya selalu ditaati oleh bawahannya. Bagaimana perasaan seoerang guru kalau ucapan-ucapannya selalu dituruti oleh murid-muridnya. 

Allah tidak pernah mengingkari atas janji-janjinya, tinggal kembali kepada diri kita, yakinkah akan hal itu?
 


Sunday, March 25, 2012

7 - 14 -21 SEBAGAI ANGKA PENTING DALAM PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Angka Kelipatan Tujuh, Angka Keberuntungankah?
Angka-angka yang berderet pada judul di atas adalah angka yang menunjukkan bilangan abad Masehi dikaitkan dengan perkembangan sejarah bangsa Indonesia yang dalam sejarah dikenal dengan bumi Nusantara. Bilangan abad yang terdiri dari  kelipatan  angka tujuh itu merupakan momentum puncak kebesaran bangsa di bumi Nusantara.

Pada abad ke-7 berdiri kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra Selatan dengan rajanya yang terkenal Balaputradewa. Pada saat itu perdagangan di Nusantara mengalami kemajuan dan Sriwijaya menjadi pusat pengembangan ilmu yang berbasiskan agama Buda.

Kerajaan Sriwijaya semakin memudar bersamaan dengan berkembangnya kerajaan Hindu di Jawa. Pada abd ke-14 di pulau Jawa berdiri kerajaan Majapahit yang mengalami puncak kebesarannya pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mahapatih Gajahmada yang cerdik dan bijaksana. Wilayah kekuasaanya hampir sama dengan wilayah negara Republik Indonesia saat ini bahkan meliputi Semenanjung Malaka (Malaysia sekarang) dan Champa di Indochina.

Saat ini kita berada pada abad ke-21 yang akan berakhir hingga tahun 2100 nanti.  Apakah bangsa kita sudah berada pada puncak kebesarannya? Silakan anda nilai sendiri. Abad ke-21 masih bersisa 88 tahun lagi. Berarti kita masih mempunyai harapan untuk menata masa depan generasi bangsa. Apa yang tidak kita punyai? Perut bumi kita mengandung berbagai barang berharga, laut kita luas, hutan kita terhampar hijau. Namun justru karena minyak bumilah bangsa kita dililit hutang, rakyat didera bencana tanah longsor akibat pembalakan hutan, anak-anak balita kekurangan gizi padahal bumi kita subur. Pasti ada yang salah dari tindakan pengelola negeri ini.

Indonesia oleh sebagian orang Timur Tengah disebutnya Andonesia untuk mendekatkan sebutan itu dengan Andalusia sebuah negeri kaum Muslimin yang mengalami kejayaan di bumi Eropa. Sebutan ini memberikan harapan agar Indonesia menjadi Andalusia di Asia, dan itu pasti bisa. Billi Lim seorang motivator dari negeri jiran Malaysia menyatakan bahwa bintang di Asia pada masa yang akan datang, bukanlah China, bukan India, bukan pula Malaysia, melainkan Indonesia.  

Seorang raja dari kerajaan Kediri Jayabaya, yang terkenal dengan ramalannya menyebutkan bahwa kemakmuran dan kejayaan Indonesia itu akan tercapai kelak pada masa pemerintahan NOTONOGORO. Siapakah Notonogoro itu?  Lalu muncullah penafsiran bahwa Notonogoro itu merupakan akronim  dari NO=Sukarno, TO=Suharto, NO = siapa lagi, GO = siapa lagi, RO = siapa lagi. Hingga saat ini kita sudah memiliki enam orang presiden dari sejak kemerdekaan, yaitu Sukarno, Suharto, Habibi, Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudoyono. Sudah terpenuhikah akronim NOTONOGORO pada enam presiden kita tersebut?  Rupa-rupanya kita masih menunggu  pemimpin yang dapat mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.  Marilah kita menyongsong masa depan dengan prestasi kerja yang gemilang. Smoga!


PERBEDAAN ROSULULLAH SAW DENGAN DIRI KITA



Persamaan dan Perbedaan Antara Kita Dengan Rosulullah s.a.w.

Sebagai manusia ( Al Basyar) antara Rosul dengan kita lebih banyak persamaannya daripada perbedaannya. Rosul suka makan dan minum, tidur, berkeluarga  dan perbuatan perbuatan  lainnya yang tidak merendahkan derajat  kemanusiaannya, adalah sama seperti  kita.  Bahkan antara diri kita dengan diri Rosulullah s.a.w.  lebih banyak persamaan daripada perbedaannya.
Firman Allah dalam Surat AL Furqon:


surah / surat : Al-Furqaan Ayat : 20
wamaa arsalnaa qablaka mina almursaliina illaa innahum laya/kuluuna alththha'aama wayamsyuuna fii al-aswaaqi waja'alnaa ba'dhakum liba'dhin fitnatan atashbiruuna wakaana rabbuka bashiiraan
20. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat.


Mungkin yang membedakan Rosul dengan kita dalam perbuatan-perbuatan kemanusiaan sehari-hari hanya caranya saja. Kalau kita makan sampai kenyang, sedangkan Rosulullah makan berhenti sebelum kenyang. Kita tidur sampai pagi bahkan kesiangan, sedangkan Rosulullah bangun tengah malam untuk shalat tahajud.

Hal yang paling membedakan antara diri kita dengan Rosulullah s.a.w. adalah beliau mendapat wahyu dan terjaga dari perbuatan-perbuatan  tercela ( Ma'shum).  Sedangkan kita tidak mendapat wahyu dan tidak terjaga dari perbuatan-perbuatan maksiyat, kecuali dengan keimanan kitalah kita memelihara diri dari segala perbuatan dosa.

Mari kita bandingkan perbedaan yang sedikit itu antara kita dengan Rosulullah s.a.w.
  • Rossul sedikit-sedikit beribadah, sedangkan kita sedikit ibadahnya.
  • Rosul sedikit-sedikit bersedekah, sedangkan kita sedikit sedekahnya
  • Rosul sedikit-sedikit shalat sunah, sedangkan kita sedikit shalat sunahnya.
  • Rosul sedikit tidurnya, sedangkankita sedikit-sedikit tidur.
  • Rosul sedikit makannya, sedangkan kita sedikit-sedikit makan.
Semoga kita bisa mengejar perbedaan yang sedikit itu.











Thursday, March 22, 2012

HAL-HAL YANG DAPAT MERUSAK AMAL

Kalau kita melakukan perbuatan baik, maka akan muncul berbagai rintangan dan gangguan yang dapat menghilangkan nilai kebaikan. Tak ubahnya ibarat kita menanam padi, maka akan timbul bermacam-macam hama, dan  tumbuh berbagai jenis rumput yang mengganggu pertumbuhan padi. Tetapi kalau kita menanan rumput, tidak pernah ada padi tumbuh di sekitarnya. Demikian pula amal perbuatan kita. Rasa-rasanya kita sudah berbuat ibadah dan beramal salih, padahal mungkin niyat dan motivasinya bukan karena Allah melainkan karena hal lain.

Suatu kebaikan akan menghasilkan hal yang baik kalau dilakukan dengan niyat baik, dan dengan cara yang baik. Perbuatan baik yang dilakukan dengan niyat yang tidak baik, maka hasilnya akan tidak baik. 

Al Qur'an menerangkan  beberapa hal yang dapat merusak amal kebaikan kita, antara lain:

1. Kufur

Orang kufur yang melakukan kebaikan, tidak ada nilainya dalam pandangan Allah walaupun mungkin dalam pandangan manusia perbuatannya itu bernilai baik.
Firman Allah dalam :
surah / surat : An-Nuur Ayat : 39


39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.

2. Syirik

Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah yaitu meyakini bahwa ada sesuatu yang memiliki kekuasaan seperti kekuasaan Allah. Seperti meyakini bahwa sesuatu itu bisa memberikan rizki yang melimpah, bisa mendatangkan bencana atau anugrah dan sebagainya.  Walaupun perbuatan itu kelihatannya baik menurut pandangan manusia, namun menurut pandangan Allah tetap tertolak.

Firman Allah:

Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. 39:65)


3.  Riya

Riya  yaitu melakukan suatu perbuatan bukan berdasarkan karena Allah melainkan karena selain Allah. Misalnya  seseorang memberikan shodaqoh karena ingin mendapat pujian dari manusia, ingin mendapat kedudukan tertentu dalam masyarakat dan sebagainya. Perbuatan baiknya itu selalu diumumkan di hadapan orang banyak agar dia tersohor sebagai dermawan.

Allah  berfirman:
يٰٓأَيُّهَا    الَّذِينَ    ءَامَنُوا۟    لَا    تُبْطِلُوا۟    صَدَقٰتِكُم    بِالْمَنِّ    وَالْأَذَىٰ                       
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),

 Demikianlah, semoga dapat memberikan pencerahan bagi penulis dan para pembaca semua.

.



Saturday, March 17, 2012

SAJAK TULALIT


TULALIT

Rakyat kami menjerit
ekonomi semakin sulit
leher kami  bagai tercekik
mendengar harga BBM naik
harga barang kebutuhan melangit

Hidup kami makin susah
hati kami makin resah
penghasilan kami  tidak bertambah
anak-anak menggelepar
busung lapar

Ibu,
Hari ini kita makan apa
nasi  aking atau ketelakah
untuk mengganjal perutku yang merekah
bekas dihembus angin lembah

Anakku,
Hari ini ibu tidak punya apa-apa
tapi ini ada beberapa lembaran rupiah
hasil kerja ibu mengais sampah
buat engkau membeli makanan murah

Ibu,
sampai kapan kita harus menahan lapar
padahal mataku tak mau tidur
karena  atap rumah kita bocor
dan besok  kita terkena gusur

Anakku,
sepanjang badan belum dibalut kapan
kita tetap punya harapan
mungkin di sana rumah kita
dalam toilet satu milyar
                                                                  Sukabumi, medio Maret 2012

Thursday, March 8, 2012

KITA HARUS BISA MELEBIHI MEREKA

JEPANG MERESMIKAN MENARA TERTINGGI DI DUNIA 

Tokyo Sky Tree Menara Non Gedung Tertinggi di Dunia


Tokyo Sky Tree disebut sebagai menara tertinggi di dunia.

Tokyo Sky Tree, yang baru saja diresmikan pada Jumat (02/03), kini layak disebut sebagai menara tertinggi di dunia. Menara setinggi 634 meter dan dibangun sejak Juli 2008 ini menandingi ketinggian Cina Canton Tower (600 meter). Walaupun masih kalah tinggi jika dibanding gedung Dubai Burj Khalifa di Dubai (830 meter), menara yang didirikan di Tokyo itu tetap dianggap tertinggi untuk ukuran menara -- bukan gedung.

Peresmian menara ini sempat ditunda akibat gempa bumi yang melanda Tokyo dan pesisir timur Jepang, pada 2011 lalu. Namun penanggungjawab konstruksi meyakinkan publik bahwa menara ini relatif stabil dari guncangan gempa. Disebutkan menara ini mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,0 skala Richter. Disain menara banyak diwarnai unsur tradisional Jepang, dengan pijakan dasar berbentuk segitiga, meskipun terlihat pula ada sentuhan modern.

Tahan gempa
Selama pembangunan menara, menurut pengelolanya, tidak pernah terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa pekerjanya. Situs resmi pengelola menara ini menyatakan, menara ini diharapkan dapat berfungsi sebagai fasilitas 'pencegahan bencana'. Dengan rancangan menara yang tingginya melebihi gedung-gedung lain di Tokyo, maka dapat dihindari persoalan bentrokan sinyal akibat kehadiran gedung-gedung pencakar langit di kota itu.

Saat situasi darurat, menara ini juga dapat dijadikan pemancar jaringan informasi untuk radio dan televisi. Keterangan resmi pengelola Tokyo Sky Tree menyebutkan, pembangunan menara ini menelan biaya sekitar US $ 806 juta. Selain dapat digunakan untuk layanan transmisi digital radio dan TV, menara ini dilengkapi akuarium, serta teater. Masyarakat juga dapat memanfaatkan ketinggian menara ini untuk menikmati pemandangan kota Tokyo dari atas menara

Bagian-bagian menara


Tahap-tahap pembangunan Tokyo Sky Tree


Desain Pencahayaan Tokyo Sky Tree

Iki, the spirit (kiri) Miyabi, aesthetic ideal (kanan)

sumber : BBC, tokyo-skytree

RASA MALU MERUPAKAN BAGIAN DARI IMAN

Berbuatlah sekehendakmu, tapi ingatlah bahwa segala perbuatan itu akan dimintakan pertanggungjawaban

Rasa malu merupakan rem atau pengekang dari segala bentuk kemaksiatan. Sepanjang rasa malu ini ada terpelihara pada jiwa seseorang maka dirinya akan terjaga dari segala godaan syetan yang mengajak kepada perbuatan dosa. Dengan memiliki rasa malu, orang akan terjaga akhlaknya. Oleh karena itu semua agama samawi mengajarkan kepada umatnya untuk berakhlak mulia yang salah satunya adalah memlihara rasa malu.

Sabda Rosulullah s.a.w, "Sesungguhnya setiap agama mampunyai akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu," (Riwayat Imam Malik)

Allah berfirman :


surah / surat : Fushshilat Ayat : 40
inna alladziina yulhiduuna fii aayaatinaa laa yakhfawna 'alaynaa afaman yulqaa fii alnnaari khayrun amman ya/tii aaminan yawma alqiyaamati i'maluu maa syi/tum innahu bimaa ta'maluuna bashiirun

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Kalau tidak merasa malu, manusia dipersilakan oleh Allah untuk berbuat apa saja, tapi harus ingat bahwa segala perbuatan itu tidak ada yang terlepas dari pengawasan Allah SWT dan kelak akan dimintakan pertanggungjawaban.
Dengan kurangnya rasa malu, orang akan berbuat apa saja tanpa mempertimbangkan halal dan haram. Hilangnya rasa malu akan mengakibatkan rusaknya akhlak dan rusaknya akhlak mengakibaatkan rusaknya iman. Itulah sebabnya dikatakan oleh Rosululla s.a.w, "Malu itu bagian dari iman."

Orang yang tidak memiliki rasa malu, sering disebut dengan ungkapan tebal kulit muka. Karena kalau orang merasa malu, biasanya akan memerah mukanya. Orang yang tidak pernah memerah mukanya adalah orang yang kurang rasa malunya karena itu disebut tebal kulit muka. Tentu ini hanya peribahasa saja, bukan berarti bahwa kulit mukanya setebal kulit badak.

Rosulullah bersabda: "Malu itu bagian dari keimanan, dan keimanan itu dapat memasukkan seseeorang ke surga, sedangkan sifaat yang keji adalah sifat kasar, dan sifaat kasar itu menyebabkan masuk neraka (Riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi).  

Timbulnya berbagai penyakit sosial di tengah-tengah masyarakat kita, tentu disebabkan karena orang tidak atau kurang memiliki rasa malu. Tidak malu dijatuhi hukuman oleh negara, bahkan penjara hanya dianggap sebagai tempat istirahat dan rekreasi. Keluar dari penjara, tidak malu berbuat pelanggaran lagi karena sudah siap masuk penjara berulang kali. 

Kalau masih memiliki rasa malu, berarti orang akan terhindar dari segala tindakan kejahatan, keserakahan, korupsi, mengambil yang bukan haknya dan lain-lain. Marilah kita jaga diri kita dari segal bentuk kema'siatan yang akan membawa kepada kehancuran pribadi dan kehancuran masyarakaat, bangsa dan nengara.






Tuesday, March 6, 2012

DIAM ITU EMAS, BERBICARA ADALAH PERAK

 Berdiam Untuk Mengunci Diri dari Kata-kata yang  Menyebarkan Fitnah dan Kebencian.
Ungkapan yang menyatakan bahwa diam itu ibarat emas dan berbicara itu ibarat perak, maksudnya adalah diam itu lebih baik daripada berbicara ngawur tidak memberikan manfaat kebaikan bagi pendengarnya. Tapi berbicara yang bisa menimbulkan kebaikan bagi pembicara dan bagi pendengarnya, tentu akan lebih baik. Perkataan yang salah, apalagi dicampuri dengan emosi yang tidak terkontrol, tentu akan sangat membahayakan karena bisa menyakitkan perasaan orang lain. Dalam kondisi demikianlah, diam itu bagaikan  emas yang sangat berharga.

Dalam hadis riwayat Athabrani Rosulullah bersabda, "Kesalahan yang paling banyak dilakukan anak Adam, adalah pada lidahnya."  Namun kebaikan juga bisa timbul dari lisan, tergantung orang yang menggunakannya. Lidah ini kelak akan menjadi saksi pada hari perhitungan "Yaumul Hisab" di hadapan Hakim yang Maha Bisjaksana. Tugas kita adalah menjaga, bagaimana agar lidah ini tidak menyebarkan kejahatan.
Firman ALlah :

surah / surat : An-Nuur Ayat : 24
yawma tasyhadu 'alayhim alsinatuhum wa-aydiihim wa-arjuluhum bimaa kaanuu ya'maluuna

24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Sebuah hadis Rosulullah s.a.w. menyatakan:  "Orang Islam itu adalah orang yang menyelamatkan orang Islam lain dari kejahatan lidahnya dan tangannya."  Lidah dan tangan merupakan dua anggota tubuh yang berpotensi untuk mendatangkan kebaikan dan keburukan dalam pergaulan di tengah masyarakat. Diri kita akan dinilai orang sebagai seorang muslim yang bai, kalau mereka merasa aman, tidak terganggu ketenteraman hidupnya oleh ucapan dan perbuatan kita. Apabila masyarakt di sekitar kita merasa tidak aman atas kehadiran kita di tengah-tengah mereka, maka kita perlu memperbaiki diri karena ada indikasi bahwa keislaman kita masih kurang, karena diri kita tidak sanggup memberikan keamanan terhadap orang lain.

Dalam hadis lain, diriwayatkan oleh Sufyan bin Abdullah as Tsaqofi r.a. dia berkata, "Wahai Rosulullah, apakah yang paling engkau takuti dari diriku?" Maka Rosulullah s.a.w.  memegang lidahnya sendiri lalu bersabda, "Ini." (Riwayat Tirmidzi)

Ada peribahasa yang menyatakan, :"Mulutmu harimaumu."  artinya bahwa perkataan seseorang itu bisa menerkam orang lain bagaikan harimau menerkam mangsanya. Hanya dengan perkataan, seseorang bisa jatuh dari kedudukannya, mati kariernya danhilang sumber kehidupannya. Oleh karena itu Allah mengingatkan kita dalam Al Qur'an:
surah / surat : Qaaf Ayat : 18
maa yalfizhu min qawlin illaa ladayhi raqiibun 'atiidun

18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

Semua kata-kata kita kelak akan dimintakan pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Billahit taufiq wal hidayah.







Saturday, March 3, 2012

MENGAMALKAN ILMU MERUPAKAN PERBUATAN UTAMA

Ada sebuah pribahasa Arab yang berbunyi,  "al 'ilmu bilaa amalin, ka syajarin bilaa tsamarin" artinya ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah pengetahuan kita mengenai sesuatu. Misalnya, kita tahu bahwa sesuatu itu baik, tetapi kita tidak melaksankannya, atau kita tahu bahwa sesuatu itu tidak baik, tapi kita melakukannya. Seharusnya orang yang tahu itulah yang terlebih dahulu mengamalkannya."

Salah satu sifat yang membawa keberhasilan da'wah Rosulullah s.a.w adalah beliau memerintahkan kepada orang lain dengan terlebih dahulu melakukannya sehingga menjadi sebuah model atau contoh bagi para pengikutnya.

Pada suatu waktu, seorang sahabat bertanya kepada Siti Aisyah istri Rosulullah, "Wahai Ummul Mu'minin, ceriterakan kepadaku tentang akhlak Rosulullah s.a.w." Siti Aisiyah menjawab, "Tidakkah engkau baca Al Qur'an?" Jawab orang itu, "Ya, aku membacanya."   Kata Siti Aisyah, "Akhlak Rosulullah itu adalah Al Qur'an" (Hadis Riwayat Imam Ahmad, Mulim dan Abu Daud).

Demikian pula tindakan orang tua kepada anak, tindakan guru kepada murid,  seharusnya bukan menyuruh melainkan memberi contoh. Seorang ayah yang menyuruh anaknya bangun pagi-pagi untuk shalat subuh sementara dia sendiri bangun siang, jangan harap anak akan mengikutinya. Seorang guru melarang muridnya untuk merokok, sementara dia sendiri merokok sambil mengajar. Itulah salah satu penyebab kegagalan kita  dalam mendidik. 

Firman Allah dalam Surat Al Baqoroh ayat 44:
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 44
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

 Allah SWT juga tidak senang kepada orang yang mengatakan sesuatu tapi dia sendiri tidak melaksanakannya. Ketika Rosulullah menjelaskan tentang pahala orang yang gugur dalam perang Badar, sebagian sahabat berkata, " Ya Alah saksikanlah, jika kami bertemu musuh, pasti kami akan mengerahkan semua kemampuan kami." Tetapi ketika terjadi perang Uhud, ternyata mereka tidak mau maju ke medan pertempuran, bahkan banyak yang lari, maka turunlah ayat :



surah / surat : Ash-Shaff Ayat : 3

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.