Friday, January 20, 2012

KEHIDUPAN DUNIA, ALTERNATIF DAN TANGGUNG JAWAB


KEHIDUPAN MEMILIKI DUA PILIHAN
 YANG HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN  
            Ada tiga jenis tingkatan kehidupan yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya yaitu (kehidupan  nabati (tumbuh-tumbuhan), Kehidupan hewani (binatang) , dan kehidupan insani (manusia). Ketiga jenis kehidupan ini masing-masing memiliki karakteristik dan spesifikasi tersendiri. Ketiga-tiganya ada kesamaan tapi ada perbedaannya.  Kehidupan tumbuhan (hayatun nabati) bisa tumbuh dan berkembang tapi tidak bisa berpindah-pindah tempat sendiri. Kehidupan hewani (binatang), bisa tumbuh, berkembang biak, berpindah-pindah ke mana saja ia kehendaki. Sedangkan kehidupan insani merupkan tingkat kehidupan yang paling tinggi, dia bisa tumbuh, berkembang biak, dan bepergian ke mana-mana. Sampai tahapan, kehidupan hewani memiliki kesamaan dengan kehidupan insani. Namun ada ciri khas yang membedakan yang membuat derajat kehidupan manusia lebih tinggi daripada hewan,  yaitu adanya nurani dan kesadaran berpikir. Apabila  manusia tidak memiliki nurani dan kesadaran untuk berpikir, maka  derajatnya tidak akan  jauh berbeda dengan hewan. Di atas kehidupan mansuia itu masih ada tingkat kehidupan yang Mahaluhur dan  Mahasempurna yaitu “AL Hayyu” Allah SWT  Yang Maha Hidup.  
            Kita cukup memaklumi bahwa dunia ini bukanlah sebuah tempat tinggal kita untuk hidup selamanya. Dunia adalah terminal tempat perhentian sementara. Kita berasal dari tiada kemudian ada digelar kedunia, lalu kembali akan lenyap meninggalkan alam fana ini. Kita sudah mempunyai sebuah rangkaian perjalanan hidup yaitu dari alam arwah, alam rahmi, alam dunia, kemudian kita akan memasuki alam barzah dan alam akhirat. Itulah etafe perjalanan yang sudah, sedang, dan akan kita lalui. Setiap etafe terdapat terminal perhentian sementara sebelum kita sampai kepada tujuan akhir yaitu hari perhitungan (Yaumul Hisab) sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
            Tumbuhan, hewan, matahari, bumi dan seluruh palnet di alam jagat raya ini adalah makhluk fisik yang mau tidak mau harus tunduk dan patuh  kepada aturan Sang Pencipta atau sunnatullah.  Tumbuhan dan hewan hanya patuh dan tunduk kepada apa-apa yang ditentukan oleh penciptanya. Sebatang pohon tumbuh, bercabang, berdaun, berbuah, semuanya terjadi karena kehendak Sang Maha Pencipta, tidak bisa pohon itu menolak kehendak Allah. Seekor  hewan lahir, tumbuh, berkembang biak, sesuai dengan ketentuan Allah, tidak bisa menolak dan menyangkalnya. Di situlah letak “keislaman”  makhluk-makhluk Allah selain manusia. Dalam Al Qur’an  Surat Ali Imran 83  Allah berfirman:                                
أَفَغَيۡرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبۡغُونَ وَلَهُ ۥۤ أَسۡلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعً۬ا وَڪَرۡهً۬ا وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُونَ
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri (Islam-Pen.) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Lebih jelas diterangkan dalam Surat Ar Ro’d ayat 15 :


وَلِلَّهِ يَسۡجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعً۬ا وَكَرۡهً۬ا وَظِلَـٰلُهُم بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأَصَالِ
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
            Karena mansuia  diberi hak  kebebasan alternatif oleh Allah, maka dia kadang-kadang tunduk patuh, pasrah, menyerah kepada aturan-aturan Allah tetapi terkadang dia menginngkarinya. Mencari alternatif-alternatif itulah yang disebut dengan ikhtiyar - dari kata  Khoyaro  bahasa Arab - yang artinya memilih. Oleh karena itu  kebaikan   dalam bahasa Arab disebut al khoir ( yang selalu dipilih) karena kebaikan itulah yang senantiasa menjadi pilihan bagi manusia yang memiliki  hati nurani dan akal pikiran.  Manusia akan memilih sehat daripada sakit, memilih selamat daripada celaka, memilih kaya daripada miskin, memilih terhormat daripada terhina dan sebagainya.
            Supaya manusia taidak salah pilih, maka Allah membaearaikan alat berupa pancaindera dan hati nurani kepada manusia. Perhatikan Surat Al Balad ayat 8 – 15:

أَلَمۡ نَجۡعَل لَّهُ ۥ عَيۡنَيۡنِ (٨) 
وَلِسَانً۬ا وَشَفَتَيۡنِ (٩) وَهَدَيۡنَـٰهُ ٱلنَّجۡدَيۡنِ (١٠)فَلَا ٱقۡتَحَمَ ٱلۡعَقَبَةَ (١١) وَمَآ أَدۡرَٮٰكَ مَا ٱلۡعَقَبَةُ (١٢) فَكُّ رَقَبَةٍ (١٣) أَوۡ إِطۡعَـٰمٌ۬ فِى يَوۡمٍ۬ ذِى مَسۡغَبَةٍ۬ (١٤) يَتِيمً۬ا ذَا مَقۡرَبَةٍ (١٥)


8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
9. lidah dan dua buah bibir.
10. dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan[1578],
11. tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
12. tahukah kamu Apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
14. atau memberi Makan pada hari kelaparan,
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

                Allah menunjukkan dua jalan, yaitu  jalan ketakwaan dan kebaikan yang berujung kepada kebahagiaan, dan jalan kejelekan dan kefasikan yang berujung kepada kesengsaraan dan penyesalan. Pilihan itulah yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan  Al Hakim Al Adlu , Hakim Yang Maha Adil. 
            Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah kepada kita untuk memilih jalan yang lurus. Amiin.

Friday, January 13, 2012

Wednesday, January 11, 2012


KAPANKAH TERJADINYA HARI KIAMAT?


KAPANKAH TERJADINYA HARI KIAMAT?

            Pada suaatu waktu, Rosululah sedang berada di kelilingi para sahabat. Tiba-tiba datang ke hadapan beliau seorang yang berpakaian serba putih, tapi tidak tampak bekas-bekas bahwa orang itu sudah melakukan perjalanan  jauh. Kemudian orang asing itu duduk berhadapan dengan Rosul sambil kedua dengkulnya dikenakan dengan dengkul Rosulullah, lalu orang itu berkata, “Terangkan kepadaku, apakah Islam itu?” Rosul menjawab, “Islam itu adalah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhadji ke Baitullah.”
“Benar engkau Muhammad”, kata orang itu. Para sahabat heran, mengapa dia yang bertanya tapi dia pula yang membenarkannya. Kemudian orang itu bertanya lagi, “Terangkan kepadaku, apakah iman itu? Dijawab oleh Rosulullah, “Iman itu adalah mengimani terhadap Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitabnya, Rosul-rosul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman terhadap qodho dan qodar.”
Para sahabat semakin heran, lalu orang itu bertanya lagi, “Apakah ihsan itu?” Jawab Rosul, “ Ihsan itu ialah enngkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, walaupun engkau tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia melihat engkau.
“Benar engkau Muhammad”, kata orang itu. “Kemudian terangkan kepadaku, kapan hari kiamat?”
Jawab Rosul, “Yang bertanya lebih tahu daripada yang ditanya”.
“Kalau begitu, terangkan  kepadaku tanda-tandanya”.
Jawab Rosul, “Apabila seorang hamba telah melahirkan majikannya”
Kemudian orang itu pun pergi, Setelah orang itu pergi Rosulullah menjelaskan bahwa itulah Malak Jibril yang datang kepada kamu sekalian untuk menjelaskan tentang pokok-pokok agama Islam. (Dari kitab hadits Arba’in An Nawawiyah)
            Pokok-pokok agama Islam yang dijelaskan oleh hadits tersebut adalah tentang Islam, Iman, Ihsan dan hari kiamat. Keyakinan tentang terjadinya hari kiamat merupakan salah satu dari enam rukun iman.
            Pengetahuan tentang kapan terjadinya hari kiamat, hanyalah Allah Yang Maha Mengetahui. Tidak ada orang yang tahu, demikian pula Rosul tidak mengetahui, tapi beliau diberitahu tentang tanda-tanda akan terjadinya. Antara lain disebutkan pada hadits di atas yaitu apabila seorang hamba telah melahirkan majikannya. Kalimat inipun masih memerlukan penafsiran yang luas.
Dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 187 Allah berfirman:
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
                Al Qur’an memberikan beberapa sebutan terhadap hari kiamat, yaitu yaumul akhir  yang artinya hari penghabisan, yaumul qiyamah  artinya hari kebangkitan, yaumud diin artinya hari pembalasan, yamul hisab artinya hari perhitungan serta masih banyak sebutan-sebutan lain. Sebutan-sebutan itu sangat berkaitan dengan kondisi dan peristiwa yang terjadi.
                Konon suku Maya di Meksiko mempercayai bahwa hari kiamat akan terjadi pada bulan Desember tahun 2012.  Mereka banyak yang sudah menjual harta bendanya mulai dari sekarang. Tetapi Islam meyakini bahwa terjadinya hari kiamat itu dirahasiakan oleh Allah, sehingga umat Islam tidak boleh pendek pemikiran dan puitus asa. Bahkan ada hadis Rosul yang menerangkan, Kalau besok akan terjadi kiamat dan hari ini engkau memiliki sebiji kurma, tanamlah”. Artinya bahwa dalam menghadapi hidup ini harus selalu optimis dan yakin seyakin-yakinnya terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah.
            Secara logis  akal kita mengakui bahwa segala makhluk yang diciptakan Allah, pasti akan mengalami kerusakan bahkan kehancuran. Demikian pula alam jagat raya ciptaan Allah, termasuk juga diri kita,  tidak akan abadi. Hanyalah Allah SWT yang memiliki sifat kekal abadi.
Allah berfirman dalam Surat Al Qoshosh ayat 88.
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Seperti yang kita lihat sehari-hari, semua makhluk ciptaan Allah selalu mengalami perubahan menuju kerusakan bahkan sampai kehancuran. Hanya Allah yang memiliki sifat kekal tidak terkena kerusakan apalagi kebinasaan.
Billahit taufiq wal hidayah.

Saturday, January 7, 2012

SIAPAKAH ORANG YANG BERADA DALAM POSISI TERHORMAT?


KASIH IBU SEPANJANG JALAN,
KASIH ANAK SEPANJANG PENGGALAN

Seorang sahabat Rosululah bertanya, : “Ya Rosulullah, siapakah orang yang paling harus aku hormati?” Jawab Rosul, “Ibumu!”  
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Ibumu”, jawab Rosul
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Ibumu”, jawab Rosul
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Bapakmu”.
Demikianlah, sampai tiga kali Rosulullah menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu” baru kemudian “Bapakmu”. Hal ini tentu menunjukkan jasa besar seorang ibu atas keberadaan diri kita di alam dunia ini. Kemudian orang yang ada bersama ibu adalah bapak kita yang tentu tidak kecil jasanya terhadap kita.


KASIH IBU SEPANJANG JALAN, KASIH ANAK SEPANJANG PENGGALAN


SIAPAKAH ORANG PALING TERHORMAT DALAM KEHIDUPAN KITA?

Seorang sahabat Rosululah bertanya, : “Ya Rosulullah, siapakah orang yang paling harus aku hormati?” Jawab Rosul, “Ibumu!”  
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Ibumu”, jawab Rosul
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Ibumu”, jawab Rosul
“Kemudian siapa lagi ya Rosul?”
“Bapakmu”.
Demikianlah, sampai tiga kali Rosulullah menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu” baru kemudian “Bapakmu”. Hal ini tentu menunjukkan jasa besar seorang ibu atas keberadaan diri kita di alam dunia ini. Kemudian orang yang ada bersama ibu adalah bapak kita yang tentu tidak kecil jasanya terhadap kita.